AGAMA KONG HU CU (K’ung – Fu – Tsu) (Confucius) (1)

Agama Konghucu dikenal pula sebagai Ji Kauw (dialek Hokian) atau Ru Jiao (Hua Yu), yang berarti agama yang mengajarkan kelembutan atau agama bagi kaum terpelajar. yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur.
Agama ini sudah dikenal sejak 5.000 tahun lalu, lebih awal 2.500 tahun dibanding usia Kongzi sendiri. Konfusianisme muncul dalam bentuk agama di beberapa negara seperti Korea, Jepang, Taiwan, Hong Kong dan RRC Dalam bahasa Tionghoa agama Konghucu seringkali disebut sebagai Kongjiao (孔教) atau Rujiao (儒教).

Didirikan : sekitar 2,500 tahun yang lalu di Cina.
Pendiri: Guru Utama :  K’ung-fu-tsu (Confucius) dan  Guru  Kedua :  Meng-tzu (Mencius).
Kongzi (Hua Yu) atau Khongcu (dialek Hokian) atau Confucius (Latin) adalah nama nabi terakhir dalam agama Konghucu.  Ia lahir tanggal 27, bulan 8, tahun 0001 Imlek atau 551 SM.  Kongzi adalah nabi terbesar dalam agama Konghucu


Konghucu

Para nabi (儒教聖人) Ru Jiao di antaranya:
  1. Nabi Purba (扶羲) Fu Xi * 2952 – 2836 SM  Fu Xi beristrikan Nabi Nu Wa (Lie Kwa, Hokian) yang menciptakan Hukum Perkawinan
  2. Nabi Purba (神農) Shen Nong 2838 – 2698 SM
  3. Nabi Purba (黃帝) Huang Di 2698 – 2596 SM  Istrinya, Nabi Lei Zu adalah penemu sutra yang ditenunnya dari kepompong ulat sutra dan bersama Huang Di menciptakan alat tenun, pakaian Hian Ik (pakaian harian) dan Hong Siang (pakaian upacara).
  4. Nabi Purba () Yao 2357 – 2255 SM
  5. Nabi Purba () Shun 2255 – 2205 SM
  6. Nabi Purba (大禹) Da Yu * 2205 – 2197 SM
  7. Nabi Purba (商湯) Shang Tang* 1766 – 1122 SM
  8. Nabi Wen, Wu , (周公) Zhou-gong* 1122 – 255 SM
  9. Nabi Besar (孔子) Kong Zi * 551 – 479 SM
  10. Nabi Ferdi Zhi 480-499 SM


Penganut: diperkirakan sekitar  350 juta, kebanyakan di  Cina, Jepang, Burma dan Thailand.
Sekte: Tidak ada Sekte yang formal.
Penganutnya bebas beragama lain asalkan tetap sebagai pengikut Konghucu


Litang(Gerbang Kebajikan) sebagai tempat ibadah  resmi, namun dikarenakan tidak banyak akses ke litang, masyarakat umumnya menganggap klenteng  sebagai tempat ibadah umat Khonghucu. Tempat ibadah Konghucu adalah Litang, Miao (Bio), Kongzi Miao, Khongcu Bio dan Kelenteng. Litang, selain merupakan tempat sembahyang, juga merupakan tempat kebaktian berkala (biasanya setiap hari Minggu atau tanggal 1 dan 15 penanggalan Imlek). Di sini umat mendapat siraman rohani (khotbah) dari para rohaniwan. Miao dan Kelenteng biasanya hanya merupakan tempat sembahyang. Kalau pun ada kebaktian, biasanya ditempatkan di ruangan yang terpisah agar tak mengganggu aktivitas sembahyang. Di samping menjadi tempat ibadah agama Konghucu, Kelenteng biasanya juga menjadi tempat ibadah agama Tao dan agama Buddha Mahayana.

Ringkasan
Konghucu, yang sudah berumur lebih dari 25 abad, merupakan sistem filosofi yang dominan di Cina dan sebagai penuntun hampir setiap aspek kehidupan orang Cina.
Konghucu dan pengikutnya berkelana ke banyak negeri-negeri feodal pada masa kerajaan Cina, menyarankan kepada penguasa untuk mengadopsi pembaharuan sistem sosialnya. Mereka tidak memberikan program langkah demi langkah, tetapi menekankan “Jalan,”’, Jen (yang diterjemahkan sebagai “kemanusiaan atau kasih sayang”), yang meliputi seluruh ajaran Konghucu.
Mereka mengajarkan pentingnya keharmonisan dalam keluarga, keteraturan Negara dan damai di kerajaan, yang kesemuanya saling berkaitan. Ajarannya menekankan terhadap tata cara berprilaku, tumbuh secara pribadi  sehingga tercapai masyarakat dan Negara yang teratur. Penekanan yang lebih adalah terhadap kewajiban setiap pengikutnya untuk bercita-ciata menjadi “orang yang super” di  akhirat.
Juga, Konghucu melaksanakan puasa, menghormati leluhur, melaksanakan  upacara pengorbanan  dan memandang kehidupan di dunia yang harmonis dengan surga.
Konfusianisme mementingkan akhlak yang mulia dengan menjaga hubungan antara manusia di langit dengan manusia di bumi dengan baik. Penganutnya diajar supaya tetap mengingat nenek moyang seolah-olah roh mereka hadir di dunia ini. Ajaran ini merupakan susunan falsafah dan etika yang mengajar bagaimana manusia bertingkah laku.
Konfusius tidak menghalangi orang Tionghoa menyembah yang  keramat dan penunggu  tapi hanya yang patut disembah, bukan menyembah barang-barang keramat atau penunggu yang tidak patut disermbah, yang dipentingkan dalam ajarannya adalah bahwa setiap manusia perlu berusaha memperbaiki moral.

Artikel berikutnya :
Kitab suci agama Konghucu sampai pada bentuknya yang sekarang mengalami perkembangan yang sangat panjang. Kitab suci yang tertua berasal dariYao (2357-2255 SM) atau bahkan bisa dikatakan sejak Fu Xi (30 abad SM). ............ Ru Jiao atau agama Konghucu adalah agama monoteis, percaya hanya pada satu Tuhan, yang biasa disebut sebagai Tian ............. Keagungan Spiritual  dapat dicapai  oleh setiap orang  karena itu merupakan pencapaian secara moral.............


Compiled By: I Dewa Putu Sedana.

Belum ada Komentar untuk "AGAMA KONG HU CU (K’ung – Fu – Tsu) (Confucius) (1) "

Posting Komentar

Add