KONSEP KETUHANAN JAINISME , AGAMA ATHEIS -5



Konsep Ketuhanan
Jain tidak mempercayai bahwa jagat raya ini diciptakan oleh Tuhan.  Berikut ini pandangan Jain :
  1. Bila Tuhan menciptakan jagat raya, dimanakah Dia sebelum dunia diciptakan, dan dimanakan Dia sekarang.
  2. Tidak ada mahluk apapun yang memiliki kemampuan untuk menciptakan dunia ini. Bagaimana mungkin Tuhan yang tidak material mampu menciptakan sesuatu yang material?.
  3. Tidak ada Tuhan yang memelihara dunia. Bukan Tuhan yang memutuskan kehidupan kita. Kehidupan yang baik bagi seseorang ditentukan oleh karmanya.. Karma adalah proses fisik dan tak ada kaitannya dengan mahluk spiritual.
  4. Tidak ada Tuhan sebagai penguasa yang harus ditaati.
  5. Tidak ada Tuhan yang bisa menolong seseorang.
  6. Tidak ada Tuhan yang mampu mempengaruhi kehidupan didunia. Sesuatu yang disembah oleh Jain tidak memiliki keinginan sebagai mahluk hidup.
  7. Tidak ada Tuhan yang minta disembah. Mahluk sempurna yang disembah para  Jains tidak memiliki kepentingan terhadap mahluk hidup. Mahluk apapun yang menginginkan sesuatu, tidak akan pernah sempurna dan demikian jugalah Tuhan
  8. Tidak ada Tuhan yang bila dibandingkan dengan siapapun diantara kita, yang posisinya lebih rendah. Setiap Jiva memiliki potensi untuk menjadi sempurna. Semua Jiva yang sempurna adalah sama. Mahluk sorga bukanlah Tuhan, karena mereka masih harus menjalani karma dan reinkarnasi.  Mahluk-mahluk ini disebut deva / malaikat.

Relief Jainisme


Sekte-Sekte Jainisme
  1. Digambara, sekte ini berpegang bahwa      seorang pendeta hendaknya tidak memiliki sesuatu, bahkan juga pakaian,      jadi mereka hanya memakai pakaian dagingnya sendiri. Mereka meyakini bahwa      pengorbanan seperti ini tidklah mungkin untuk seorang wanita. Sekte ini      percaya bahwa wanita tidak dapat mencapai kebebasan, sebelum dia terlahir      kembali sebagai pria, karena wanita tidak diperkenankan untuk bertelanjang      didepan publik, sehingga seolah-olah mereka sebagai warga negara  klas dua. Bila wanita diperkenankan telanjang, hal ini akan bisa menimbulkan      keinginan seksual bagi pria dan hal ini akan menghambat kemajuan pria      untuk mencapai kebebasan.  Bila      wanita telanjang mereka juga akan merasa malu dan perasaan ini akan      menghambat kemajuan untuk mencapai kebebasan. Mahavira       sendiri, menunjukkan dalam kehidupannya cara untuk mencapai kebebasan,      seperti contohnya bertelanjang penuh, dimana para pendeta Digambara      seharusnya mengikutinya. Dirgambara lebih keras dan sangat fanatik Aturan      agar berpakaian putih atau telanjang bulat hanya berlaku bagi pendeta      tertinggi dan bukan untuk orang kebanyakan; tidak juga bagi pendeta yang      rendah. mereka harus tidak mengenakan kain secarikpun. Menurut sekte Digambara      mereka harus mempertahankan hidup pertapa yang sempurna, tidur hanya tiga      jam sehari, makan dari meminta-minta. Kehidupan kependetaan Digambara      sangat keras dan ketat didalam hal disiplin. Karenanya pengikutnya sangat      kecil jumlahnya.
  2. Shvetambara, sekte yang tidak menyetujui cara seperti diatas dan  lebih akomodatif. Pendeta tertinggi harus mengenakan jubah putih.  Sekte ini memperkenankan Pendeta dan       yang bukan pendeta untuk menggunakan mangkok untuk mengumpulkan sumbangan      makanan.
  3. Sthanakavasis, muncul sebagai kelompok reformasi     yang menentang penyembahan berhala di dalam Jainisme dan mereka mulai      sembahyang kepada image dari  Tirthankara di kuil mereka.

Artikel selanjutnya : 
Jain Svetambara menghias patungnya dengan indah dan pada waktu upacara dihias dengan bunga, permata dan dibuatkan persembahan yang dekoratif  yang terbuat dari bunga, daun, cendana, sutra, lilin, daun emas dan perak, mutiara, batu mulia atau hiasan permata............ . Kota Palitana adalah pusat ziarah utama bagi pemeluk Jain. Candi-candi dari Palitana dianggap tempat ziarah paling suci dalam Jainisme. Ada ratusan candi Jain terletak di Gunung suci Shatrunjaya, indah terukir dengan marmer. Dibangun oleh generasi pemeluk Jain selama 900 tahun,,,,,

Compiled By: I Dewa Putu Sedana, Drs, MBA.

Belum ada Komentar untuk "KONSEP KETUHANAN JAINISME , AGAMA ATHEIS -5"

Posting Komentar

Add