Halo Matahari Di Bali


Bertepatan dengan  Bulan purnama tanggal 20 Maret 2018, dan bertepatan juga dengan  rangkaian  upacara Bethara Turun Kabeh di Besakih, Bali, terjadi fenomena alam, berupa Halo matahari, dimana  penampakan matahari dikelilingi cahaya putih yang berbaur dengan pelangi. Berikut ini adalah penjelasannya.


Halo Matahari merupakan fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan, dan kadang-kadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan. Di alam biasanya kita lihat saat bulan purnama atau saat matahari terang di siang hari.
Fenomena cincin mengitari mataharai ini sering disebut "halo". Fenomena ini sering terjadi di berbagai tempat dan tidak ada pengaruh negatifnya terhadap bumi. Proses terjadinya halo matahari adalah saat awan cirus hanya merefleksikan dan merefraksikan cahaya matahari, biasanya halo yang terbentuk hanya cincin yang tak berwarna. Namun jika pada sudut yang tepat, bisa terjadi juga dispersi sehingga cincin yang terjadi juga berwarna seperti halnya pelangi. Contoh refraksi yang sederhana adalah saat anda melihat sedotan dalam gelas berisi air terlihat patah, atau permukaan dasar kolam yang terlihat menjadi lebih dekat ke permukaan daripada yang sebenarnya atau saat kita melihat akuarium pada sudut tertentu kaca akuarium yang tembus pandang tiba-tiba menjadi cermin, memantulkan bayangan isi akuarium.

Profesor Thomas Djamaluddin dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menjelaskan, fenomena "halo" atau penampakan cincin di sekitar matahari merupakan fenomena biasa. Kondisi itu, membuat cahaya matahari dibiaskan dan terbentuk seperti cincin yang mengelilingi matahari. Bahkan dalam kondisi bagus fenomena halo terlihat seperti pelangi yang berwarna-warni. Namun dalam kondisi tertentu hanya terlihat cincin gelap. Hal itu terjadi ketika matahari dan bulan cahayanya melalui kristal es di awan yang tinggi.

Dengan adanya fenomena alam halo matahari banyak yang mengaitkan dengan akan datangnya suatu bencana.  Tentu saja ini  tidak boleh kita yakini seutuhnya. Artinya segala sesuatu baik bencana ataupun musibah tentu itu sudah menjadi kehendakNya dan tidak satu makhlukpun dapat menghindarinya.

Ada berbagai macam fenomena halo, namun umumnya halo, disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus yang dingin yang berada 5–10 km atau 3–6 mil di lapisan atas troposfer. Fenomena ini bergantung pada bentuk dan arah kristal es.

Selain Sun Halo, ada juga yang disebut dengan lingkaran “Sun Dog”. Biasanya Sun Dog terjadi di daerah beriklim kutub ataupun di wilayah empat musim saat terjadi musim dingin yang bersalju. Sun Dog terjadi karena pembiasan cahaya dengan es. Dan berikut ini adalah contoh fenomena Sun Dog yang terjadi di Swedia :



BACA JUGA,  KLIK DIBAWAH INI :

Belum ada Komentar untuk "Halo Matahari Di Bali"

Posting Komentar

Add