BHAGAWATA PURANA DAN RAHWANA - 5



Apa yang kita ketahui selama ini mengenai Rawana adalah dia seorang Raksasa, berprilaku kurang baik, menculik Dewi Sitha. Secara umum Rawana digambarkan sebagai tokoh yang sangat buruk prilakunya. Tetapi bagaimanakah pandangan masyarakat Sri Lanka khususnya. Berikut ini disampaikan kisahnya.


Rawana 

Nama ‘Rawana’  berarti  ”seseorang dengan deru yang dahsyat” atau “seseorang yang membuat orang lain berteriak (karena ketakutan atau kaget)”. Rawana mempunyai beberapa nama yang lain seperti Dasis Rawana, Dashaanan, Raavan, Ravula, Lankeshwar, Lankeshwaran, Rawanaeshwaran, semuanya menunjukkan kualitas dari kehidupannya. Rawana merupakan campuran antara Brahmin dan  Rakshasa, sehingga memperoleh status sebagai Brahmarakshasa
Rawana (Rahwana) adalah cucu Rsi Pulasthi dan putra dari Guru Wisrawas. Dia adalah adik   dari Waisrawana Kuvera (Kubera) dan kakak dari Wibishana (Vibishana), Kumbhakarna, Mahi Rawana (Luxhmana), Hema, Khara, Dushana, and Suparnika. Ibunya adalah Ratu Daitya  Kaikashi putri dari  Sumalin, Raja  Daitya,  yang berharap putrinya nikah dengan orang yang berkuasa di dunia untuk melahirkan ahli waris yang istimewa. Dia menolak raja-raja di dunia, karena mereka kalah dengan kekuatannya. Kaikashi mencari diantara  Guru – Guru, dan akhirnya memilih Wisrawasmuni. Sebenarnya  Wisrawasmuni telah memperingati Kaikashi,   karena dia mendekati dirinya tidak pada waktu yang tepat, anak-anak mereka akan lebih cenderung sebagai raksasa.  Dan karena itu seperti saudaranya yang lain  Rawana terlahir sebagai setengah Brahmin dan setengah  Raksasa. Brahmin bukanlah ras atau agama tetapi hanyalah status di masyarakat. Brahmin adalah penasehat raja dan masyarakat
Dalam legenda  diceriterakan, pada waktu mengikuti latihan tapanya yang pertama, Rawana menunjukkan tapa yang sangat intensif kepada Brahma  (Dewa Pencipta), yang berakhir dalam beberapa tahun. Selama pertapaannya, Rawana memancung kepalanya sebanyak 10 kali, untuk persembahan kepada Dewa Shiwa. Setiap kali dia memotong kepalanya, maka kepala baru juga tumbuh, sehingga dia bisa melanjutkan persembahannya.  Merasa puas dengan persembahan dan pengabdiannya, Shiwa memberikan pedang nirwana Chandrahas (Chandra-Bulan, Has-tertawa, yang kemudian berarti  ‘tertawanya bulan’ tetapi mengacu kepada bentuk dari bulan sabit yang mirip sebuah senyuman). Pada kejadian inilah dia memperoleh nama  ‘Rawana’, yang berarti  “(Dia ) yang memiliki auman yang dahsyat”, diberikan kepadanya oleh  Shiwa. Dikatakan di dunia akan terjadi gempa bila  Rawana menangis atau bersin. Sebaliknya Rawana menjadi penyembah Dewa  Shiwa sepanjang hidupnya dan  dikatakan dia telah menyusun sebuah hymne yang dikenal sebagao Shiva Tandawa Stotra. Rawana juga memperoleh anugrah. Dia  meminta agar dia bisa hidup abadi, yang ditolak oleh Shiwa, tetapi dia dianugrahi cairan nirwana sehingga dia tidak bisa mati. Rawana juga meminta agar dia tidak bisa disakiti oleh para Dewa, raksasa yang lain,  roh-roh surgawi, ular dan,  lebah liar. Shiwa memberikan anugrah ini sebagai tambahan 10 buah kepala dan kekuatan yang besar melalui pengetahuan nirwana mengenai senjata dan hal gaib Karenanya Rawana dikenal sebagai  ‘Dasamukha’ atau ‘Dashaanan’ (Dasa = sepuluh, mukha/anan = wajah/muka).


Rawana memiliki kekuatan yang luar biasa. Tetapi dia menggunakan kekuatannya  untuk mencegah orang suci untuk melaksanakan upacara . Mengetahui perbuatan  Rawana, Wishnu, pemelihara alam semesta, memutuskan sudah waktunya untuk melakukan sesuatu. Tapi apa ? Beberapa tahun sebelumnya  Rawana mendapatkan anugerah  yang akan melindunginya  dari para Dewa dan Raksasa. Sehingga, Dewa Wishnu merasa ragu apakah tindakan  Rawana bisa dihentikan?. Dewa Wishnu berfikir, “Rawana, dengan arogansinya, melindungi dirinya dari mahluk yang menurut pikirannya bisa menyakitinya. Dia lupa melindungi dirinya dari manusia dan kera” Wishnu memutuskan untuk berreinkarnasi sebagai manusia yang bisa membunuh Rawana. Dalam Bhagawata Purana, Rawana dan adiknya, Kumbhakarna  dinyatakan  bahwa mereka adalah reinkarnasi dari  Jaya dan Vijaya , penjaga gerbang di Vaikuntha.
Dalam tradisi lisan dikatakan bahwa setelah dinasti  Raja Manu ada lagi dinasti seperti Tharaka 10,000 SM, Mahabali 7500 SM, dan Rawana 5000 SM. Yang menarik, diantara raja-raja ini. Keahlian  Rawana dibidang  teknologi dan  militer sangat terkenal dan dinyatakan dalam literatur India seperti memiliki 10 kepala dan banyak tangan  yang memegang berbagai senjata. Rawana dijadikan komandan angkatan perang kakeknya Sumali. Kemudian dia menempatkan perhatiannya pada Sri Lanka. Lanka merupakan pulau yang  ideal, diciptakan oleh arsitek suci  Wiswakarma yang juga dikenal sebagai Mayasura, kakak tiri  Rawana yang juga Bendahara para Dewa Kuwera dengan tulus membantu anak-anak Kaikesi. Rawana meminta agar Lanka sepenuhnya diberikan kepadanya. Meski dengan kekerasan. Pendeta  Wisrawas menyarankan kepada Kuwera untuk memberikannya, karena  Rawana tidak bisa dikalahkan. Memulai kepemimpinannya Rawana termasuk pemimpin yang bijak dan efektif.



Rawana dalam drama sanskrit Kerala

Rawana memiliki banyak istri tapi yang utama adalah Mandodari, putri Mayasura. Mandodari yang cantik dinikahi oleh seorang raja Asura dan menjadi Ratu dari Kerajaan yang maju dan ibu dari  anak-anak yang pemberani. Dia adalah ratu dari Kota Emas, pada pulau yang berbentuk permata pada suatu wilayah sorga tropis  yang paling indah di dunia. Suaminya  Rawana mudah tertarik kepada wanita cantik, tetapi Mandodari menghadapinya dengan bijaksana. Bukannya bertengkar atau berkelahi tapi dia menangani keadaan dengan mengurus harem dengan baik yang berkembang karena bertambahnya tawanan dari negeri yang ditaklukkan.  Dia sangat  cerdas dan mengetahui tata pemerintahan lebih baik dari kebanyakan Menterinya. Dia menangani  Rawana dengan keterampilan dan diplomasi yang tinggi dan menempatkan posisinya sebagai Kepala para Ratu.  Dari observasi  Hanuman, disamping karena posisinya, dia melakukan pengendalian yang besar terhadap Rawana dan melakukan campur tangan yang moderat dengan pembawaannya yang penyabar. Tidaklah mudah untuk hidup diantara Asuranya Rawana. Disamping memelihara anak-anak dari istri Rawana yang lain, dia juga membimbing anak-anaknya dengan keterampilan yang tinggi. Dalam peperangan, dia menasehati Rawana dengan perhatian yang tinggi. Sepanjang dia mengikuti saran-sarannya , Rawana selalu memenangkan peperangan.

Artikel selanjutnya :
Rawana sebagian adalah seorang Brahmin, melaksanakan upacara weda  (puja) yang perlu untuk  Rama sebelum perang antara Rama dan dirinya. Itu merupakan salah satu kualitas yang sempurna yang dimilikinya. ……. Sebelum Rawana menghembuskan nafasnya yang terakhir, Rama menyarankan  Lakshmana mempelajari administrasi pemerintahan darinya. Pada kesempatan ini Rawana bersikap sebagai Maharaja dengan kualitas yang agung. ………. Astronoom India menyatakan bahwa ibu kota Sri Lanka, sebagai titik  equinok dari alam semesta. Rawana-Kotte terletak dilepas pantai tenggara. Ini adalah salah satu dari benteng  Rawana. Peneliti arkeologi kelautan menemukan beberapa tempat dan benda-benda arkeologis  dan bernilai sejarah dari kawasan ini, ………

Compiled By : I Dewa Putu Sedana, 

Belum ada Komentar untuk "BHAGAWATA PURANA DAN RAHWANA - 5"

Posting Komentar

Add