FILSAFAT SAMKYA, PERJALANAN SANG ROH (3)




Filsafat Samkya
Filsafat Samkya merujuk pada filsafat yang menguraikan sifat sejati mengenai roh. Merupakan  bab kedua dalam  Bhagawadgita,  yang terdiri dari 72 Sloka . Perjalanan sang Roh antara kematian dan kelahiran kembali sebagai berikut :
1.  Manusia terdiri dari 3 lapisan:  Stula sarira (tubuh/jasad jasmani), Sukma sarira/badan astral/Badan halus (jiwa, pikiran, kecerdasn, perasaan  kehendak, bawah sadar, ego) dan Karana sarira (atman). Hidup pada intinya adalah roh yg mendiami jasad. Jika roh terlepas dari jasad, manusia mati. Jasad membusuk, dan roh abadi melanjutkan perjalanannya.  Roh berpindah dari badan kasar (stula sarira) ke  badan astral atau sukma sarira, yang  terjadi dan 19 tattwa yaitu;
a.     5 organ penggerak,
b.     5 organ pengetahuan,
c.     5 prana,
d.     Pikiran,
e.     Kecerdasan
f.     Citta (bawah sadar) dan
g.    Ahamkara atau keakuan (ego).
2.  Jika sudah mati, roh manusia   pindah ke sukma sarira, tak terhenti di surga atau neraka namun terus melanjutkan perjalananya sesuai karmanya.  Bibit perbuatan apa yang ia semai, buah perbuatan itulah yang ia tuai. Badan halus (sukma sarira)  membawa segala jenis samskara atau kesan, serta wawasan atau kecenderungan-kecenderungan  Roh pribadi.  
3. Bila karma-karma baik telah dihabiskan. Roh menggabungkan dirinya dengan badan fisik yang baru dan berreinkarnasi pada tempat di bumi ini. Yang penilaku sebelumnya sudah baik  terlahir di tempat  baik, dan yang perilakunya jahat ditanik ke  kelahiran yang lebih rendah. Bagi atman yang ketika hidup di dunia  lebih banyak berbuat subha karma (berbuat baik) dari pada berbuat  asubha  karma  (berbuat  tidak  baik),  mereka akan  singgah  sementara  di  sorga.  Dan sebaliknya, bagi atman yang ketika hidup banyak berbuat asubha karma (berbuat tidak baik) dari pada subha karmanya (berbuat baik), mereka akan singgah di neraka. Ini semua karena hasil karma mereka masing-masing. Akibat tidak mampu mempertahankan kesucian sang atman (jiwa/roh)   yang suci, bagian dari Brahman (Tuhan) yang Maha Suci.
4. Setelah menikmati sorga atau neraka, jiwa bisa kembali lahir ke dunia untuk melanjutkan evolusi spritualnya sampai akhirnya mencapai moksa. Dengan demikian dalam pandangan Hindu, seseorang mencapai sorga atau moksa karena “Hasil dari Pikiran, Perkataan dan Perbuatannya”.





Roh  sudah ada sejak dahulu kala. Sudah lama sekali perjalanan dan pertumbuhan kesadaran dan kecerdasan roh ini hingga mencapai tingkat manusia. Sudah 8.400.000 kali kelahiran dan kematian dari makhluk ber sel satu hingga multi sel, organisme, baru bisa mencapai kehidupan yang memiliki jasad manusia. Laksana berganti-ganti baju.  Maha Semesta raya menurut Srimad Bhagavatam terdiri dari 14 tingkatan.
1. Tingkatan atas adalah surga ,untuk para  roh suci. Tuhan menciptakan Dewa dan Dewi. Ada 33 juta dewa dengan seluruh tugasnya masing-masing. 3 dewa utama yaitu Brahma (dewa pencipta)  Vishnu (pemelihara) Siwa (pemralina/pemusnah). Brahman  (dengan akhir huruf N) itu Tuhan (pencipta seluruh dewa dan makhluk), Brahma itu Dewa, yang diciptakan olen Brahman.
2. Galaksi Bumi berada di tingkatan tengah. Jarak antara satu tingkat lapisan langit ketingkat lapisan di atasnya bisa sampai miliaran tahun cahaya. (1 tahun cahaya lebih kurang 9,46 triliun km). Jarak Bumi ke Matahari saja cuma 149 juta km.  Di setiap tingkat memiliki galaksi-galaksi dan di setiap galaksi ada planet-planet. Setiap galaksi memiliki satu matahari atau mungkin lebih,atau mungkin tak memiliki mataharinya sendiri.  
3.  Ttingkatan bawah adalah bagi roh-roh rendah. Di Neraka ada 28 galaksi dan di setiap galaksi ada planet. Dan setiap planet Neraka memiliki fungsinya sendiri-sendiri, tergantung kesalahan manusia waktu di bumi. Jika waktu di bumi, mencuri  masuk ke planet neraka pencuri dengan siksaan api panas. Jika berhubungan  sebelum nikah dan menggugurkan anak masuk ke kawah tembaga mendidih dan masih banyak lagi,tergantung kesalahan dan perbuatannya.



Belakangan ini ilmuwan di Negara Barat, giat mengadakan penelitian mengenai roh yang abadi, kesadaran, fenomena paranormal :
1.  Profesor Dr Ernst Senkowski adalah seorang profesor fisika dan elektronik, berulang kali memperoleh hasil ‘positif’  terhadap fenomena paranormal  dan alam roh.  Beberapa fisikawan mendesak penerimaan sebuah paradigma baru atau pandangan dunia yang mencakup fenomena psikis dan adanya beberapa alam semesta termasuk yang disebut sebagai alam roh.
2. Dr Amit Goswami, adalah mantan Profesor Fisika di Institut Ilmu Teoritis di University of Oregon.  mendefinisikan “kesadaran, non materialitas”, sebagai realitas utama.
3.  Profesor John Bokris dalam bukunya Paradigma Baru – Sebuah Konfrontasi Antara Fisika dan Fenomena Paranormal (2005) membuktikan tentang paranormal, termasuk telepati, pengalaman hampir mati, perjalanan keluar tubuh, reinkarnasi, mediumship, penampakan, kepemilikan, penyembuhan jarak jauh.  Ia menawarkan cara untuk memahami bagaimana jiwa, pusat kesadaran manusia, bisa eksis dalam bentuk yang permanen, sebagai kekekalan jiwa manusia.
4.  Dr Claude Swanson, dalam bukunya, The Synchronised Universe, menjelaskan secara ilmiah kemampuan melihat jauh yang terkontrol dan eksperimen ESP, demonstrasi penyembuhan jarak jauh, psikokinesis (pikiran atas materi), percobaan ilmiah dalam levitasi yang terkontrol, teleportasi dan fenomena keluar dari tubuh (OBE).
5.  Michael Talbot menjelaskan eksperimen berdasarkan temuan Aspect, Dalibard dan Roger. Materi sering dianggap  tidak hidup, partikel subatom saat ini telah diungkapkan sebagai memiliki kesadaran. Aspect dan timnya menemukan bahwa dalam keadaan tertentu partikel subatomik seperti elektron mampu berkomunikasi dengan seketika satu sama lain tanpa halangan jarak yang memisahkan mereka.
6. Fisikawan Universitas London David Bohm berpendapat bahwa temuan Aspect menyiratkan bahwa realitas objektif sesungguhnya tidak ada dan bahwa meskipun terlihat solid dan nyata, alam semesta ini secara fundamental adalah sebuah fantasi, dan sebuah hologram raksasa yang detail. (Talbot 2000: 196). (Sejalan  dengan paham Syeh Siti Jenar)
7.  Banyak fisikawan lain yang memiliki pandangan bahwa alam semesta sesungguhnya bukan dibuat dari materi padat dan energi, tetapi pada dasarnya adalah kesadaran. Hal ini sangat sesuai dengan pemahaman Agama Hindu mengenai alam semesta ini. 
8. Fisika kuantum menunjukkan bahwa apa yang kita anggap sebagai padat ternyata sebagian besar berisi ruang kosong. “Materi”, menggunakan istilah Einstein’s adalah “energi yang membeku” (Ash dan Hewett 1990: 16-26) dan kita hidup di alam semesta yang pada dasarnya adalah kesadaran.
Fisikawan dan ilmuwan  menyatakan bahwa ada sejumlah besar bukti yang mendukung paranormal dan alam roh. Fisika kuantum adalah alat yang kuat dalam membuktikan bahwa kesadaran bertahan setelah kematian fisik.


Compiled : IDP Sedana, 

1 Komentar untuk "FILSAFAT SAMKYA, PERJALANAN SANG ROH (3)"

Add