UPACARA DAN RITUAL ZOROASTERISME -8


Upacara
Penganut Zoroaster melaksanakan pelbagai ibadah agama yang menarik, beberapa di antaranya dipusatkan pada pemujaan terhadap api. Misalnya, api suci senantiasa dibiarkan berkobar di kuil Zoroaster. Api pertama diterjemahkan dalam bahasa Persi Pahlaevi (kuno) dengan Boland-sut, dan dalam Persia modern dengan Boland Sud. Api ini diyakini berada di langit. Dari api inilah, entitas-entitas ideal alam diciptakan.
Api kedua diduga kuat berarti ‘kebaikan dan cinta’ atau ‘kebaikan yang memiliki cinta’. Ia diyakini sebagai api yang ada dalam diri manusia sehingga membuatnya hangat dan bergerak.
Api ketiga diartikan sebagai api kebahagiaan. Ia api dalam tumbuh-tumbuhan, benih dan biji-bijian. Ia adalah api yang menyebabkan pertumbuhan, kematangan dan perkembangan.
Api keempat adalah api yang ada di setiap langit dan selalu bergerak di udara. Ia adalah api yang menciptakan kesemian, keindahan kebersihan, kemekaran dan panen, karena menyebabkan turunnya hujan.
Api kelima yang berarti ‘paling suci’ dan paling kudus’. Ia adalah api yang berada di singgasana tinggi, di sisi Ahura Mazda. 

Ritus Naojote

  
Gambar seorang anak yang sedang mengikuti ritus Naojote 

Ritus Naojote merupakan sebuah ritus yang dijalani oleh anak-anak yang berusia antara tujuh hingga sepuluh tahun. Istilah Naojote berasal dari kata nao yang berarti baru dan jote atau zote yang artinya mempersembahkan doa-doa. Dalam ritus ini, anak laki-laki dan perempuan diberikan Sadre dan Kusti, pakaian kudus yang harus dipakai seumur hidup. Setelah mengikuti ritus Naojote, anak-anak dianggap sudah punya kewajiban dan tanggung jawab untuk menjalankan ritus-ritus keagamaan dalam Zoroastrianisme. 


Ritus Kematian


Salah satu gambar Menara Ketenangan di Bombay 
Ketenangan (Tower of Silence) yang menghadap matahari. Puncak menara dibiarkan terbuka agar burung-burung dapat memakannya.. Di sana terdapat pembagian tempat yang jelas bagi kaum laki-laki, perempuan dan anak-anak. Adapun tahap-tahap yang dilakukan saat upacara kematian adalah sebagai berikut:


Tulang Belulang di Dasar Menara
  1. Mayat dibiarkan di dalam sebuah ruangan di rumah selama tiga hari sebelum dibawa ke Dakhma, tempat untuk melaksanakan upacara kematian.
  2. Sesudah itu, mayat lalu dibawa ke Dakhma atau Menara Ketenangan.
  1. Di sana mayat akan ditelanjangi dan ditidurkan di atas menara yang terbuka dan dibiarkan agar dimakan oleh burung-burung (Burung-burung itu biasanya melalap mangsanya hingga tinggal tulang melulu dalam tempo beberapa jam) dan kerangka mayat memutih dalam waktu beberapa hari.
  1. Sisa-sisa tulang kemudian dibuang ke dalam sumur. Kemudian dikumpulkan dan disimpan di terowongan di pusat menara, dan di sana mereka remuk menjadi debu.
Ritual Sadeh
Ribuan penganut Zoroaster  berkumpul di udara dingin bersalju di pegunungan. Mereka berkumpul untuk menghidupkan api unggun raksasa dalam bagian dari perayaan kuno festival pertengahan musim dingin sebelum Islam masuk ke Iran. Perayaan pada Sabtu itu adalah yang pertama kalinya setelah sekian lama tak dirayakan. Ini merupakan bagian dari tradisi kuno negeri itu yang biasanya dirayakan penganut kepercayaan Zoroaster yang minoritas. Festival itu disebut sebagai Sadeh, yaitu perayaan penemuan api dan kekuatannya untuk mengusir dingin dan kegelapan, yang dirayakan di puncak serangan dingin pada pertengahan musim dingin. Sadeh adalah satu perayaan penting bagi pengikut Zoroaster.

Sadeh adalah festival nasional di masa Persia kuno kala Zoroastrianisme menjadi agama dominan di Iran bagian Utara dan Persia, sebelum kemenangan Islam di abad ke-7 Masehi. Kini ia hanya dirayakan di rumah-rumah dan kuil Zoroaster yang pegikutnya hanya 60.000 orang di Iran.

Artikel selanjutnya :
Kini, di dunia penganut Zoroaster lebih sedikit jumlahnya ketimbang kaum Mormon maupun Christian Scientists. Tapi, Mormonisme dan Christian Science tumbuhnya belum lama; dilihat dari perjalanan sejarah, jumlah keseluruhan pengikut Zoroaster jauh lebih besar. ........... . Tujuan dari manusia, seperti bahwa dari semua ciptaan lainnya, adalah untuk mempertahankan Asa ...........

Compiled By : I Dewa Putu Sedana, Drs, MBA.
(Dari Berbagai Sumber)

BACA JUGA, Klik Di bawah ini :

Belum ada Komentar untuk "UPACARA DAN RITUAL ZOROASTERISME -8"

Posting Komentar

Add