Apa yang kita ketahui selama ini mengenai Rawana adalah dia seorang Raksasa, berprilaku kurang baik, menculik Dewi Sitha. Secara umum Rawana digambarkan sebagai tokoh yang sangat buruk prilakunya. Tetapi bagaimanakah pandangan masyarakat Sri Lanka khususnya. Berikut ini disampaikan kisahnya.
Rawana
Nama ‘Rawana’ 
berarti  ”seseorang dengan deru yang dahsyat” atau “seseorang yang
membuat orang lain berteriak (karena ketakutan atau kaget)”. Rawana mempunyai
beberapa nama yang lain seperti Dasis Rawana, Dashaanan, Raavan, Ravula,
Lankeshwar, Lankeshwaran, Rawanaeshwaran, semuanya menunjukkan kualitas dari
kehidupannya. Rawana merupakan campuran antara Brahmin dan  Rakshasa,
sehingga memperoleh status sebagai Brahmarakshasa
Rawana (Rahwana) adalah cucu Rsi Pulasthi dan
putra dari Guru Wisrawas. Dia adalah adik   dari Waisrawana Kuvera
(Kubera) dan kakak dari Wibishana (Vibishana), Kumbhakarna, Mahi Rawana
(Luxhmana), Hema, Khara, Dushana, and Suparnika. Ibunya adalah Ratu
Daitya  Kaikashi putri dari  Sumalin, Raja  Daitya,  yang
berharap putrinya nikah dengan orang yang berkuasa di dunia untuk melahirkan
ahli waris yang istimewa. Dia menolak raja-raja di dunia, karena mereka kalah
dengan kekuatannya. Kaikashi mencari diantara  Guru – Guru, dan akhirnya
memilih Wisrawasmuni. Sebenarnya  Wisrawasmuni telah memperingati
Kaikashi,   karena dia mendekati dirinya tidak pada waktu yang tepat,
anak-anak mereka akan lebih cenderung sebagai raksasa.  Dan karena itu
seperti saudaranya yang lain  Rawana terlahir sebagai setengah Brahmin dan
setengah  Raksasa. Brahmin bukanlah ras atau agama tetapi hanyalah status
di masyarakat. Brahmin adalah penasehat raja dan masyarakat
Dalam legenda  diceriterakan, pada waktu
mengikuti latihan tapanya yang pertama, Rawana menunjukkan tapa yang sangat
intensif kepada Brahma (Dewa Pencipta), yang berakhir dalam
beberapa tahun. Selama pertapaannya, Rawana memancung kepalanya sebanyak 10
kali, untuk persembahan kepada Dewa Shiwa. Setiap kali dia memotong kepalanya,
maka kepala baru juga tumbuh, sehingga dia bisa melanjutkan persembahannya.
 Merasa puas dengan persembahan dan pengabdiannya, Shiwa memberikan pedang
nirwana Chandrahas (Chandra-Bulan, Has-tertawa, yang kemudian berarti 
‘tertawanya bulan’ tetapi mengacu kepada bentuk dari bulan sabit yang mirip
sebuah senyuman). Pada kejadian inilah dia memperoleh nama  ‘Rawana’, yang
berarti  “(Dia ) yang memiliki auman yang dahsyat”, diberikan kepadanya
oleh  Shiwa. Dikatakan di dunia akan terjadi gempa bila  Rawana
menangis atau bersin. Sebaliknya Rawana menjadi penyembah Dewa  Shiwa
sepanjang hidupnya dan  dikatakan dia telah menyusun sebuah hymne yang
dikenal sebagao  Shiwa Tandawa
Stotra. Rawana juga memperoleh anugrah. Dia  meminta agar dia
bisa hidup abadi, yang ditolak oleh Shiwa, tetapi dia dianugrahi cairan nirwana
sehingga dia tidak bisa mati. Rawana juga meminta agar dia tidak bisa disakiti
oleh para Dewa, raksasa yang lain,  roh-roh surgawi, ular dan,  lebah
liar. Shiwa memberikan anugrah ini sebagai tambahan 10 buah kepala dan kekuatan
yang besar melalui pengetahuan nirwana mengenai senjata dan hal gaib Karenanya
Rawana dikenal sebagai  ‘Dasamukha’ atau ‘Dashaanan’ (Dasa = sepuluh,
mukha/anan = wajah/muka).
Rawana memiliki kekuatan yang luar biasa.
Tetapi dia menggunakan kekuatannya  untuk mencegah orang suci untuk
melaksanakan upacara . Mengetahui perbuatan  Rawana, Wishnu, pemelihara
alam semesta, memutuskan sudah waktunya untuk melakukan sesuatu. Tapi apa ?
Beberapa tahun sebelumnya  Rawana mendapatkan anugerah  yang akan
melindunginya  dari para Dewa dan Raksasa. Sehingga, Dewa Wishnu merasa
ragu apakah tindakan  Rawana bisa dihentikan?. Dewa Wishnu berfikir,
“Rawana, dengan arogansinya, melindungi dirinya dari mahluk yang menurut
pikirannya bisa menyakitinya. Dia lupa melindungi dirinya dari manusia dan
kera” Wishnu memutuskan untuk berreinkarnasi sebagai manusia yang bisa membunuh
Rawana. Dalam  Bhagavata Purana,
Rawana dan adiknya, Kumbhakarna
dinyatakan  bahwa mereka adalah reinkarnasi dari Jaya dan Vijaya, penjaga gerbang di  Vaikuntha.
RUANG DAN WAKTU CONTINUM, Klik Di sini
Dalam tradisi lisan dikatakan bahwa setelah
dinasti  Raja Manu ada lagi dinasti seperti Tharaka 10,000 SM, Mahabali
7500 SM, dan Rawana 5000 SM. Yang menarik, diantara raja-raja ini.
Keahlian  Rawana dibidang  teknologi dan  militer sangat
terkenal dan dinyatakan dalam literatur India seperti memiliki 10 kepala dan
banyak tangan  yang memegang berbagai senjata. Rawana dijadikan komandan
angkatan perang kakeknya Sumali. Kemudian dia menempatkan perhatiannya pada Sri
Lanka. Lanka merupakan pulau yang  ideal, diciptakan oleh arsitek
suci  Wiswakarma yang juga dikenal sebagai Mayasura, kakak tiri 
Rawana yang juga Bendahara para Dewa Kuwera dengan tulus membantu anak-anak
Kaikesi. Rawana meminta agar Lanka sepenuhnya diberikan kepadanya. Meski dengan
kekerasan. Pendeta  Wisrawas menyarankan kepada Kuwera untuk
memberikannya, karena  Rawana tidak bisa dikalahkan. Memulai
kepemimpinannya Rawana termasuk pemimpin yang bijak dan efektif.
Rawana memiliki banyak istri tapi yang utama adalah Mandodari, putri Mayasura. Mandodari yang cantik dinikahi oleh seorang raja Asura dan menjadi Ratu dari Kerajaan yang maju dan ibu dari anak-anak yang pemberani. Dia adalah ratu dari Kota Emas, pada pulau yang berbentuk permata pada suatu wilayah sorga tropis yang paling indah di dunia. Suaminya Rawana mudah tertarik kepada wanita cantik, tetapi Mandodari menghadapinya dengan bijaksana. Bukannya bertengkar atau berkelahi tapi dia menangani keadaan dengan mengurus harem dengan baik yang berkembang karena bertambahnya tawanan dari negeri yang ditaklukkan. Dia sangat cerdas dan mengetahui tata pemerintahan lebih baik dari kebanyakan Menterinya. Dia menangani Rawana dengan keterampilan dan diplomasi yang tinggi dan menempatkan posisinya sebagai Kepala para Ratu. Dari observasi Hanuman, disamping karena posisinya, dia melakukan pengendalian yang besar terhadap Rawana dan melakukan campur tangan yang moderat dengan pembawaannya yang penyabar. Tidaklah mudah untuk hidup diantara Asuranya Rawana. Disamping memelihara anak-anak dari istri Rawana yang lain, dia juga membimbing anak-anaknya dengan keterampilan yang tinggi. Dalam peperangan, dia menasehati Rawana dengan perhatian yang tinggi. Sepanjang dia mengikuti saran-sarannya , Rawana selalu memenangkan peperangan.
Artikel selanjutnya :
Rawana sebagian adalah seorang Brahmin,
melaksanakan upacara weda  (puja) yang perlu untuk  Rama sebelum
perang antara Rama dan dirinya. Itu merupakan salah satu kualitas yang sempurna
yang dimilikinya. ……. Sebelum Rawana menghembuskan nafasnya yang terakhir, Rama
menyarankan  Lakshmana mempelajari administrasi pemerintahan darinya. Pada
kesempatan ini Rawana bersikap sebagai Maharaja dengan kualitas yang agung.
………. Astronoom India menyatakan bahwa ibu kota Sri Lanka, sebagai titik 
equinok dari alam semesta. Rawana-Kotte terletak dilepas pantai tenggara. Ini
adalah salah satu dari benteng  Rawana. Peneliti arkeologi kelautan
menemukan beberapa tempat dan benda-benda arkeologis  dan bernilai sejarah
dari kawasan ini, ………
BACA
JUGA, Klik Di Bawah ini :
1. Rahwana Seorang Yang Cerdas yang Salah Jalan
4.    
Tingkatan
Roh, Spiritual Barat
6.    
Reinkarnasi
dan Past Life Regresion
7.    
Perdagangan
dan Agama – History of Java
Sumber
: Dicantumkan di Artikel terakhir,  No
12.
 
Belum ada Komentar untuk "RAWANA CAMPURAN BRAHMIN DAN RAKSHASA (5)"
Posting Komentar